Welcome to my Blog

Thanks for ur time...see and left comment for my artichle or all about me...

Jumat, 23 Mei 2008

Aku dan dia dengan edisi yang lain

Ini tentang bagaimana saya dan dia menjalani hubungan kami sekarang. Dia begitu baik walau kami pernah merasakan sama-sama saling menyakiti. Tapi ya sudah lah, yang lalu biar hanya kami simpan dan cukup menjadi kenangan. Ketika kami kembali bertemu, tentunya dengan kedewasaan sikap yang lebih dari pada sebelumnya kami merasa bisa saling lebih mengerti. Dia yang dulu tertutup dan selalu menyembunyikan hal apapun dari saya serta selalu memaksakan dirinya untuk ikut serta kegiatan yang saya lakukan walau terpaksa itu sudah tidak lagi dia lakukan. Sayapun lebih bisa mengerti keadaannya, mencoba memahami apa yang sedang ada dalam dirinya, termaksud memahami bahwa saat bersama saya dulu dia memang tidak bisa SERIUS dengan wanita manapun, sekalipun saya yang dia anggap bisa menjadi segalanya. Saat ini ketika saya menerima segala ceritanya, saya merasa dia butuh seseorang yang bisa membantu dia mencari apa yang sebenarnya dia inginkan. Mencari seperti apa wanita yang dia inginkan, dari ceritanya terkadang saya bisa memahami hatinya, mengerti keadaanya yang mungkin tidak lebih baik dari keadaan saya yang sedang melupakan seseorang yang juga pernah dan masih mengisi hati saya. Dia terlihat kuat, tegas, dan sebelumnya saya berfikir dia tidak punya arti kata SAKIT HATI. Tapi ternyata dia pernah mengalami itu, dan dia bisa kembali menata hidupnya dari rasa itu walau sampai detik ini masih dalam proses. Kami mempunyai nasib yang serupa, sama-sama harus dengan terpaksa melupakan orang yang kami sayang karena lingkungan kami tidak menghendaki hubungan kami dengan pasangan kami. Saya memilih diam, menangis, dan tetap bertahan dengan perasaan yang saya miliki terhadap seseorang yang karena lingkungan kami tidak dapat melanjutkan semuanya. Tidak jauh berbeda dengan dia, tapi mungkin tidak dengan tangis karena saya sendiri gak bisa membayangkan dia yang sedang menangis, karena dia bukan sosok pria cengeng di mata saya. Saat ini saya merasa dia sudah lelah mempertahankan rasa sayang dan tetap mempertahankan perhatiannya terhadap wanita yang begitu dia sayangi. Dari keseluruhan ceritanya, dia nampak menyerah dan sudah pasrah jika memang wanita itu tidak dapat ia pertahankan. Rasanya turut bersedih untuk segala perasaan yang sedang berkecambuk di hatinya, walau sebenarnya saat ini saya juga sudah merasakan ke-sia-siaan jika terus memikirkan dan terus menutup diri saya untuk yang lain karena seseorang yang saya sayangi sama seperti dia menyayangi wanita itu. Saya bahkan sudah mencoba untuk berbicara dengan wanita itu, mencoba melihat keadaan hubungan mereka dari dua sisi yang berbeda, dari sisi dia, dan dari sisi wanita itu. Ada sebuah kesimpulan yang saya tanggapi dari pembicaraan kami sebuah harapan juga dari wanita itu untuk tetap bersamanya, namun harapan itu juga bersaing dengan sebuah keyakinan yang sama-sama mereka pegang yang akhirnya tidak dapat menemukan mereka pada satu titik keseragaman. Jelas masalah mereka sudah sangat berbeda dengan saya. Dan sebuah keyakinan tidak dapat lagi saya campuri. Posisi saya hanya sebagai pendengar yang baik, dan sedikit memberikan pendapat saya yang tentunya tidak mungkin juga di jadikan refrensi untuk mereka. Pendapat saya tidak cukup objektif, karena bukan saya yang menjalani hubungan dan merasakan perasaan yang sedang mereka rasakan. Kemudian, saat ini saya jadi merasa dia dan saya sudah ada pada tahap saling mengerti satu sama lain, baik tentang sikap kami dan tentang perasaan kami sebenarnya. Hal ini membuat saya sedikit khawatir, khawatir jika ternyata saya memang benar-benar mengerti dia, menerima segalanya tentang dia, dan akhirnya malah kembali sama dia. Dengan situasi saya dan dia sudah memiliki kartu AS masing-masing, takut itu malah menjadi boomerang buat hubungan kami ke depan. Bagaimanapun WANITA ADALAH TEMPATNYA SALAH, seberapa besarpun kesalahan dia tetap saja akan bisa hilang dan tidak berlaku buat saya. Saat ini saya nyaman menjalani hubungan yang bisa saling mengerti dan mengisi diantara kami. Walau kami sendiri tahu bahwa kami bukanlah apa yang kami harapkan. Saya mempunyai sikap yang khusus saya berlakukan untuk dia " Terserah dia mau apa, tapi jika apa yg dia lakukan merugikan buat saya dalam bentuk apapun maka saat itu juga saya akan pergi dari hidupnya " so... selama dia baik, sayapun akan baik, tapi jika dia jahat, saya hanya cukup meninggalkan dia...agar dia tahu bagaimana bedanya saat saya yg bisa mengerti dia pergi dari hidupnya.

Tidak ada komentar: