Welcome to my Blog

Thanks for ur time...see and left comment for my artichle or all about me...

Rabu, 21 Mei 2008

Ini adalah jalan Tuhan

Ini adalah babak baru dalam hidupku, babak yang akan aku mulai dengan tangis yang tak tahu kapan akan berubah menjadi tawa. Aku rasa tidak ada satupun wanita yang bahagia menjalani penikahan yang tidak pernah diinginkan, sekalipun memimpikannya aku tidak pernah. Tapi aku rasa ini adalah jalan yang terbaik untuk semuanya, untuk masa depan dia, yang akan selalu menguatkan ku. Kini telah ada makhluk yang tak berdosa di rahimku, dan aku tak mampu mempertahankan ayahnya untuk tetap melihat kelahirannya ke dunia ini.

Maafkan aku yang sudah membuatmu ikut dalam masalah ini nak....

Ini sudah keputusan yang terbaik namun tetap saja menyakitkan untukku. Dan aku tak mengerti mengapa mesti seperti ini. Inilah jalan hidupku, yang sudah banyak melibatkan orang-oraang yang aku sayangi.

Maafkan aku mah, pah...aku tidak bahagia dengan ini, tapi aku rasa ini dapat membuat kalian bahagia walau dalam kepura-puraan.

Aku tidak ingin mengenakan kebaya ini dengan berat hati, aku tidak ingin memandang mahar itu dengan sebelah mata, aku tidak ingin mendengar ijab qobul itu dengan hati miris, aku hanya ingin semuanya menjadi lebih baik, untuk aku dan keluarga ku, dan yang jelas untuk nyawa di dalam rahimku ini.

Tuhan maafkan aku untuk cara yang mungkin salah, namun aku tidak ingin melangkah ke jalan yang salah lagi Tuhan.

Aku masih terlihat segar walau 3 hari ini mata ku tak bisa terpejam, bayi dalam kandungankupun aku rasa merasakan kegundahanku. Karena semenjak tadi pagi ia terus menendangi perutku, seolah protes akan keadaanku saat ini.

Tenang sayang kamu akan lahir dengan kehadiran seseorang yang akan kau panggil ayah, tinggal beberapa menit lagi aku akan memberimu kesempurnaan hidupmu nak...

Adakah pilihan lain selain pernikahan yang tinggal beberapa menit ini? aku tak pernah mengerti apa yang Engkau rencanakan untuk hidupku, namun aku yakin semua pasti akan berakhir indah. Mungkin pernikahan ini juga akan se-indah yang Kevin bayangkan, dan Kevin gambarkan padaku.Walau Kevin bukan Aryo yang selalu membuat ku mampu tertawa dalam tangis, yang mampu membuat ku hebat, yang mampu menciptakan dunia indah untukku, namun Kevin yang menyelamatkanku dari keterpurukan yang Aryo ciptakan. Namun aku sungguh tidak bisa menggantikan posisi Aryo dan menukarnya dengan kehadiran Kevin, Aryo tetap ada di hati terdalam ku. Dia akan selalu mendampingi ku mejalani hiduku walau Kevin telah menjadi satu-satunya pria yang akan menempatkan namanya di belakang namaku. Bagiku, hingga akhir nanti Aryo tetaplah jiwa dalam ragaku, desah dalam nafasku, da detak dalam jantungku. Darahnya telah mengalir dalam tubuhku, dan akan menciptakan makhluk yang saat ini menanti untuk di lahirkan ke bumi ini. dan aku yakin, dengan kehadirannya yang akan mengisi hidupku bersama Kevin maka semua kenangan ku dengan Aryo akan tetap terjaga tanpa harus menyakiti perasaan Kevin. Tidak ada yang ingin aku sakiti namun aku hanya ingin menyayangi orang yang aku sayang, memberikan yang terbaik walau kenyataannya kini aku yang terpuruk. Diluar sana entah berapa banyak orang yang akan mengucapkan selamat padaku, namun apa aku masih bisa tersenyum saat Aryo yang datang dan mengucapkan itu kepadaku. Aku tak dapat membayangkan bagaimana ekspresi kami saat harus kembali berpapasan, setelah 7 bulan yang lalu Aryo memilih meninggalkan ku dan kembali kepada istrinya. Dan kini kami harus bertemu dngan kondisi yang sangat di luar dugaan dan tak pernah sama sekali aku stau aryo rencanakan. Aryo bahkan menjadi deretan saksi nikahku, pria yang selama ini aku harapkan menjadi mempelai pria ku malah akan menjadi saksi dalam pernikahanku. Dan sayangnya Aryo tidak pernah tahu bahwa calon istri adik iparnya adalah mantan kekasih gelapnya. Hari ini aku bukan ingin membuat Aryo tercengang dengan apa yang dia lihat, namun aku hanya tidak ingin memperburuk keadaan dengan kembali bertemu dan menjelaskan bahwa kami ini akan menjadi satu keluarga bahwa bayi yang ku kandung ini adalah anaknya, bahwa adik iparnya yang begitu baik bersedia mengantikan posisinya untuk menjadi ayah dari anaknya. Aku hanya ingin Aryo bahagia, walau aku harus menderita untuk itu. Bahkan sejak ia memilih meninggalkan aku, aku hanya bisa berdoa untuk kebahagiannya. Kini kebahagianku ternyata tergantung pada adik iparnya, aku memang sudah melakukan kesalah terbesar dengan mencintai suami orang, bahkan mengandung benih cinta terlarang kami. Tapi aku akan memperbaiki semua ini, menata hidupku kembali walau ternyata aku masih saja dipertemukan dengan Aryo dalam situasi dan kondisi yang sangat di luar rencanaku. Tidak ada sedikitpun niatku untuk sengaja mendekati Kevin yang tidak lain adalah adik Hanum istri Aryo, aku tidak mengenal siapa dan bagaimana Aryo. Tiba-tiba saja ia hadir dalam hidupku dan mampu membuatku yakin bahwa ia bisa menjadi ayah yang baik buat anakku, walau bukan dia ayahnya. Akupun menyadari hubungan kekerabatan mereka 3 hari yang lalu saat Hanum mengajakku untuk memilihkannya warna kebaya yang cocok ia jadikan hadiah untuk ibunya. Aku tak menyangka bahwa Hanum yang selama ini Kevin ceritakan adalah Hanum yang sama dengan cerita-cerita Aryo. Schok yang aku alami mampu membuatku, berbaring di ICU untuk beberapa saat bayiku berontak dengan reaksi keterkejutanku. Hanum yang tidak pernah mengetahui hubunganku dengan Aryo menjadi panik, namun ku tetap bisa meyakinkannya bahwa aku dan bayiku baik-baik saja. Kevin yang lebih mengkhawatirkanku, tanpa banyak pertimbangan dan tidak lagi mengindahkan adat yang sudah di terapkan di keluarga kami ( bahwa menjelang pernikahan pengantin tidak boleh bertemu ) Kevin menemaniku menjalani derita pendarahan yang sempat membuatku hampir mati, aku atau bayiku yang harus mati.... aku ingin bayiku tetap hidup, karena dengan itu nyawaku akan tetap hidup, cintaku dengan Aryo akan tetap mejadi kisah yang abadi. Betapa bijaknya Kevin saat mengatakan kepada tim medis bahwa anak dan calon istrinya harus di selamatkan. Hanum nampak terlihat merasa bersalah, beberapa kali aku melihatnya menangis sambil berbicara lewat hp dan aku mendengar dia mengucapkan kata “ayah” dan aku tahu seseorang yang Hanum hubungi adalah Aryo. Aku berusaha kuat untuk tetap bertahan, dan aku ingin bertahan untuk tetap mendapati kebahagiaanku dan menjadikan Aryo lelaki yang sempurna. Walau bukan dari Hanum, namun aryo telah menunjukan bahwa ia mampu menjadi ayah. Meski ia tidak akan pernah tahu bahwa bayi ini adalah Aryo kecilnya yang selalu ia idamkan. Hari ini ketika semua orang di luar sana berbahagia dengan penikahan yang akan aku jalani, aku disini malah berharap ada jalan keluar yang lebih baik dari pada pernikahan ini.

mungkinkah melarikan diri???

Mamah papah terlihat sangat bahagia, Kevin selalu mengembangkan senyumnya pancaran sinar kebaikannya yang mampu membuatku luluh dan mempercayakan hidupku nanti kepadanya, juga hidup bayiku.

Apa aku rela kembali mengecewakan mereka yang sebenarnya hanya ingin aku bahagia??

Saat ini aku hanya butuh oksigen untuk bisa bernafas, karena dadaku terasa sesak. Sebentar lagi aku akan menjadi bagian dalam keluarga Aryo bukan sebagai istrinya tetapi iparnya, bayiku akan menjadi keponakannya bukan anaknya. Dia akan aku panggil “mas” bukan “ sayang “. Akupun melihat tawa lepas dari Aryo yang tidak pernah aku lihat lagi setelah 7 bulan yang lalu, sata ia memutuskan untuk meninggalkanku karena Hanum mencurigainya. Aku tidak butuh banyak penjelasan Aryo karena aku tahu aku memang tidak pantas mendapatkan penjelasan apapun. Dan akupun tidak ingin mengubah keputusan Aryo untuk meningglkanku untuk hidupnya yang lebih bahagia hanya karena aku mengandung benihnya. Bagiku cukup keputusan Aryo yang ingin kembali bersama Hanum dan memulai hubungan mereka tanpa orang ketiga lagi seperti aku. Aryo telah memutuskan apa yang menurutnya baik dan mampu membuatnya bahagia, aku hanya cukup dan ingin dia bahagia. Dari kamar ini aku dapat melihat dua keluarga yang sangat bahagia, seseorang yang rela berkorban untukku, seorang pria yang sangat aku sayangi, dan seorang wanita yang pernah aku sakiti walau ia tidak menyadari itu. Aku nampak anggun denga kebaya putih ini, walau perut ini sudah tidak dapat tertutupi namun aku masih dapat merasakan kesucian perikahan yang akan aku jalani. Ini adalah waktunya, aku harus memulai hiudpku, Kevin menunggu duduk bersila di depan para penghulu, keluargaku dan keluarganya seperti membuntuk lingkaran kecil yang telah melingkari kevin yang berada di tengah-tengah bersama penghulu, ayahku, ayahnya, juga pria yang sangat aku sayangi Aryo. Aku melihat wajah aryo nampak pucat, ekspresi yang telah aku duga sebelumnya. Aku berusaha tidak menghiraukannya, aku berusaha untuk tetap berjalan anggun dan mengembangkan senyumku kepada semua orang. Namun langkahku terasa berat, tubuhku seperti kehilangan keseimbangan, mataku mulai tak dapat melihat siapa yang aku lihat, namun aku sempat melihat kevin bangkit dari duduknya dan berlari namun aku merasa gelap.....

Samar ku dengar semua orang ribut, namun aku tak tahu apa yang terjadi. Mendadak semua orang seperti kehilangan arah, ribut disana dan disini, aku samar melihat Hanum memeluk Aryo sambil menangis... apa yang terjadi??? Kevin dimana?? Mamah papah... semua orang tidak menghiraukanku, aku masih lemas untuk berdiri, aku rasa aku pingsan tadi...

Tapi kenapa dengan semua orang disini? Aryo berpaling ke arahku, diapun menangis!!hagh???? ada apa dengan semua ini mengapa Aryo menangis, aku ingin memeluknya tapi tidak untuk situasi saat ini. beberapa kali aku mencoba bertanya pada Aryo tentang apa yang telah terjadi di rumahku denga tatapanku, namun tatapan mataku hanya di balas Aryo dengan helaan napasnya. Aku rasa aku harus menemui Kevin untuk memintanya menjelaskan ada apa dengan ini semua. Beberapa petugas medis datang dan menanyakan keberadan Kevin, jantungku berdegup kencang. Sesuatu hal pasti terjadi pada Kevin, aku setengah berlari untuk memastikan semuanya beberapa tim medis itu menuju kamarku, aku semakin ingin berlari menaiki tangga-tangga yang cukup tinggi. Di dalam kamarku aku melihat Kevin menunduk lemas, dia nampaknya tak bermasalah. Tapi.... aku tidak yakin siapa gadis yang berbaring itu, apa benar itu aku, atau ini semua hanya mimpi...atau aku telah mati.....

Aku tersadar, dan mendapati semua yang terjadi ini bukanlah mimpi, aku benar-benar terbaring tapi kini di Ruangan yang tidak aku tahu dimana. Disampingku, tetap Kevin, tidak jauh darinya ayah dan ibuku terlelap di sofa panjang. Aku berusaha bangkit dan tidak ingin mengganggu semua orang di dalam ruangan ini. semua orang yang pasti telah menjagaku.. aku melepaskan beberapa selang yang menempel di tubuhku. Dan seketika aku bangkit, akupun menyadari ukuran perutku menyusut, aku bingung dan tiba-tiba menjerit histeris. Semua orang terbangun, dan aku meminta mereka menjelaskan apa yang terjadi padaku.

Aku pingsan dan mengalami pendarahan pada saat detik-detik pernikahanku, aku tak sadarkan diri. Dokter menyarankan agar kandunganku di keluarkan karena dapat membahayakan diriku. Akhirnya atas persetujuan semua keluargaku, aku mejalani operasi pengangkatan janin yang sudah 7 bulan bersemayam di rahimku. Setelah itu, aku koma untuk beberapa hari sebelum hari ini aku sadarkan diri. Bayiku selamat saat operasi itu di lakukan, namun sayang dia terlalu lemah untuk tetap bertahan. Tuhan memilihnya untuk kembali kepangkuannya. Dan aku kembali di sadarkan untuk menjalani kembali hidupku.

Terimakasih untuk semua yang engkau berikan Tuhan, juga untuk kesempatan kehidupan ini. Walau tanpa Aryo ataupun bayiku, namun Kevin akan sangat mencintaiku....Karena aku tahu ini adalah jalanmu...

1 komentar:

Life..Luvh n My All mengatakan...

waduh...ini bukan ttg saya yah...
mencoba menulis saja, walau ada beberapa teman yang bilang "cerita ini gantung" tapi saya berusaha untuk tetap mencari yang "gantungnya" so..butuh teman-teman yang mampir k blog ini untuk beri sedikit komentar...okeyh!